Selasa, 08 Mei 2012

KEMACETAN DI KOTA MAKASSAR


ABSTRAK
 Kemacetan di daerah perkotaan besar ( Makassar) sering sekali terjadi. Kemacetan bukan lagi hal yang asing dikalangan masyarakat umum yang memiliki mobilitas tinggi di Kota Makassar. Bahkan pemerintah sendiri sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah yang menguji kesabaran semua orang ini. Dari mendirikan fly over, jalur alternative sampai membuat rekayasa lalu lintas. Kemacetan terjadi pada saat jam pagi, siang dan sore yaitu para pengguna jalan berangkat kerja, saat jam pulang sekolah dan pulang kantor.
Salah satu factor yang menyebabkan terjadinya kemacetan yaitu  volume kendaraan yang ada di Kota Makassar ini sudah melebihi kapasitas ruas jalan yang ada. Kemudian  ditambah lagi dengan prilaku pengguna jalan raya yang tidak disiplin dan tidak beretika. Dari sisi petugas, ketika ada oknum yang melanggar, tidak tertib lalu lintas,  dll, tidak diberikan sangsi yang tegas sehingga tidak ada efek jera bagi para pelaku.


PENDAHULUAN

Kemacetan adalah ancaman serius. Kota-kota utama di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan kota besar lainnya. Tanpa disadari  oleh manusia dalam kapasitas sebagai diri, bersama, di wilayah personal, lokal, regional, nasional, internasional dan universal, bahwa terjadinya berbagai kemacetan yang diakibatkan oleh adanya kemacetan lalu lintas jalan raya.
Kemacetan di Kota Makassar menjadi hal luar biasa menyita perhatian masyarakat. Selain menyita waktu, untuk mencari solusi, juga menyita waktu masyarakat lebih banyak dijalan sehingga produktifitas berkurang.
Kemacetan lalu lintas bisa berdampak pada banyak hal. Misalnya efektifitas waktu.  Perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu paling lama 10 menit bisa menjadi 2 atau 3 jam.  Tentu hal itu sangatlah tidak efektif, tidak efesien, dan yang pasti sangat merugikan warga masyarakat, bangsa dan negara karena produktifitas jelas pasti mengalami penurunan oleh karena lelah, capek, jenuh terjebak dalam kemacetan jalan raya.  
Apabila di suatu wilayah perkotaan populasi penduduk mengalami pertumbuhan pesat, maka secara linier terjadi pula peningkatan jumlah kendaraan. Dengan laju urbanisasi semakin tinggi, perkembangan ekonomi membaik, maka bisa dirasakan meningkatnya jumlah perjalanan dari mobilitas penduduk dari desa ke kota, hingga pada akhirya memerlukan peningkatan sistem transportasi kota yang terencana dan terpadu, disisi lain ekosistem pendukung hajat mahluk hidup semakin terdesak dan terancam kualitasnya.
Kemacetan diakibatkan volume kendaraan dari tahun ke tahun terus meningkat. Selain itu, sebagian jalan yang dilalui sangat sempit dan berlubang. Di Kota Makassar saat ini, pembangunan di beberapa jalur strategis sudah padat sehingga kadang bahu jalan dan trotoar dijadikan lahan parkir, hal ini tentu berkontribusi pada kemacetan.  



PEMBAHASAN
MENGURAI FAKTOR PENYEBAB KEMACETAN, DAMPAK NEGATIF  DAN SOLUSINYA
Ada banyak penyebab Makassar semakin macet. Secara umum, karena Makassar memang tengah semakin berkembang sebagai kota metropolitan, dengan pembangunan yang semakin menjulang, dan juga kepemilikan kendaraan yang ikut semakin pesat, mendukung mobillitas tinggi masyarakat.
Sementara jika dilihat secara terpisah, ada banyak hal yang kemudian menjadi penyebab dan pemicu kemacetan tersebut. Termasuk mudahnya kepemilikan kendaraan dengan mudahnya sistem kredit. Bahkan, kurangnya koordinasi antar semua lini yang seharusnya bekerja sama untuk memikirkan bagaimana mengatasi kemacetan di kota Makassar.
Kemudian  hal lain yaitu  menyusul banyaknya ruko, minimarket, pusat perbelanjaan dan jenis bangunan lainnya yang didirikan tanpa lahan parkir yang presentatif, bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki lahan parkir. Secara otomatis kondisi seperti ini menyebabkan masyarakat terpaksa menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir. Makin macetlah Makassar.
Kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di beberapa ruas jalan di Makassar,dinilai semakin parah,bahkan saat-saat tertentu jarak tempuhnya sangat lama. Satu-satunya solusi mengatasi kemacetan ini, yakni menerapkan angkutan massal secepatnya. Solusinya mengganti angkutan kecil dengan angkutan massal. Kalau angkutan massal yang sederhana bisa memuat penumpang sekitar 79 orang, asumsi kami bisa sebanding dengan jumlah penumpang 8–10 kendaraan pete-pete. Kalau ini beroperasi, bisa mengurangi pete-pete
Semakin bertambahnya jumlah kendaraan di Kota Makassar tampaknya menjadi perhatian berbagai kalangan. Untuk bulan November 2011 berdasarkan data di Samsat Makassar, terdapat sedikitnya 1000 unit  kendaraan baru, terdiri dari 300 unit roda dua dan 700 unit roda empat.  Tentunya kuantitas kendaraan itu ternyata tidak dibarengi dengan kondisi realitas kota Makassar khususnya infrastruktur. Sebagai upaya antisipasi kemacetan ha­nya dilakukan  pelebaran badan jalan, sementara volume panjang jalan tidak bertambah.
a.       Faktor Penyebab Kemacetan
Pada era modern saat ini banyak kota besar dunia dilanda berbagai permasalahan, kemacatan lalu lintas, lingkungan hidup, dari memburuknya kualitas udara, pemanasan global, ledakan jumlah penduduk, persoalan sampah, hilangnya lingkungan hijau sebagai penyanggah lingkungan hidup serta persoalan lainnya.
Problem macet, masalah pelik dan kompleks yang memerlukan terobosan besar dan pemikiran brilian. Kemacatan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.

Kemacetan sudah menjadi trend disekitar kita, penyakit yang ditularkan dari kota–kota besar seperti, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Kota besar lainnya. ini menjambangi perjalanan harian setiap pengendara di pagi, siang dan malam hari. Berbagai hal penyebab terjadinya kemacatan, dari tidak terkendalinya jumlah kendaraan, pusat-pusat keramaian, pusat perbelanjaan, sekolah di inti kota, urbanisasi, lebar jalan, persimpangan, jumlah penduduk, disiplin pengendara bahkan tidak sedikit pembangunan pusat perdagangan baru kota Makassar dipaksakan pada wilayah padat lalu lintas. Pembangunan pusat perdagangan melupakan tempat parkir pengunjung bahkan jarak efisien untuk menghindari kemacatanpun sering terabaikan. Ironisnya lagi badan jalan dijadikan sebagai areal parkir kendaraan pengunjung.
Sebagai negara yang masih berkembang, tentu masyarakatnya, berlomba-lomba menuju ke penghidupan yang lebih baik. Pada umumnya, mereka mengukur kesuksesan dengan memiliki kendaraan roda 4 (mobil). Ada kebanggaan dalam dirinya dan ingin menunjukkan kepada keluarga, teman, dan masyarakat di sekelilingnya bahwa ia telah sukses. Semakin banyak mobil semakin kaya (sukses) dan banggalah ia.
Hal yang juga memicu kemacetan adalah jumlah penduduk. Orang berlomba-lomba hijrah ke Makassar mencari pekerjaan atau kehidupan yang lebih layak. Bahkan yang tidak berpendidikan pun semuanya mencari kehidupan di kota. Ibaratnya Makassar adalah gula yang dikerebuti oleh semut. Sehingga menimbulkan banyak masalah, seperti pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial, kepadatan penduduk, dan lain-lain.
 Beberapa yang menjadi penyebab terjadi kemacetan di kota-kota besar antara lain sebagai berikut:
·         Jaringan Transportasi

Terbatasnya kemampuan pemerintah kota dalam pembebasan ruas jalan baru kota, tingginya laju pertumbuhan penduduk, tidak terkendalinya pertumbuhan kendaraan, maka ruas jalanpun semakin terasa bagai mengecil dan menyesakkan. Ketidak seimbangan ini menjadikan jalan raya panen umpatan, sumpah serapah, senandung omelan, sekaligus menjadi sumber penyakit stres.

Persoalan macet banyak terjadi di kota-kota besar dunia, khususnya kota yang belum memiliki jaringan transportasi massal yang baik terencana serta didukung sarana dan prasarana. Sistem jaringan transportasi yang baik dapat dilihat dari segi efektivitas, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar, cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem transportasi.
Jaringan jalan berkualitas mempunyai peranan besar dalam pengembangan suatu wilayah, baik wilayah nasional, propinsi, maupun kabupaten/kota sesuai dengan fungsi dari jaringan jalan tersebut. Berhasilnya suatu pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.
Bisnis dikota ini memiliki tingkat aktifitas tinggi yang terus berkembang, seiring tingginya aktifitas perjalanan pada pusat kota, akibatnya meninggalkan banyak permasalahan. Dari kemacatan, menurunnya tingkat pelayanan dibanyak ruas jalan dan persimpangan, menimbulkan polusi udara, polusi suara, emisi, biaya transportasi meningkat, hingga menurunnya tingkat kualitas kesehatan. Semua ini merupakan akibat langsung dari permasalahan tranportasi kota yang semeraut.
Hal –hal berikut ini juga memberi kontribusi pada persoalan kemacetan di Kota Makassar antara lain sebagai berikut:
·         Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
·         Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan darijalur lalu lintas.
·         Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan.
·          Ada perbaikan jalan.
·         Adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
·         Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
·         Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
·         Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas
b.       Dampak Negatif Kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar, antara lain sebagai berikut:
1.  Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
2. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar       lebih rendah,
3. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
4. Meningkatkan stress pengguna jalan.
5. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Dll.
c.       Solusi Mengatasi Kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
  1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
  2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
  3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
  4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
  5. Mengembangkan inteligent transport sistem.
 Keberpihakan kepada angkutan umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
  1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
  2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
  3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di Amerika, MRT di Singapura
  4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,
 Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
  1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
  2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
  3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.





PENUTUP
Sebenarnya sederhana saja, kemacetan itu disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan dan pertambahan jumlah jalan.
Selama ini pertambahan jumlah kendaraan meningkat dengan pesat sementara pertambahan jalan bisa dikatakan tidak ada pertambahan yang signifikan. Selain itu, faktor yang turut berperan dalam kemacetan adalah banyak pengendara yang tidak disiplin dan tidak mematuhi peraturan berlalu lintas serta jumlah penduduk Kota Makassar yang semakin banyak akibat urbanisasi.  Beberapa cara yang telah ditempuh oleh pemerintah Makassar dalam mengatasi kemacetan, seperti mengadakan transportasi massal yang nyaman bagi masyarakat,   pembatasan kendaraan yang tidak laik beroperasi, penertiban parkir liar dan memperbaiki infrastruktur jalanan.
Untuk itu diperlukan adanya perencanaan dan pengelolaan transportasi yang baik, yang tidak hanya memecahkan masalah akan kebutuhan lalu lintas saja, tetapi juga perlu mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan. Berikut ini beberapa alternative untuk mengurangi kemacetan:
ü  Misalnya satu jam sebelumnya berangkat bisa tiba tepat waktu sesuai harapan.
pihak terkait lebih memikirkan untuk memperbanyak jalur satu arah agar tidak terjadi kemacetan panjang.
ü  Pengaturan traffic light penempatannya tidak terlalu dekat dengan perputaran. Sehingga pengendara yang ingin berputar haluan ke jalur lainnya tidak harus ikut antre dengan pengendara yang menunggu pergantian lampu.
ü  Efektifkan pemeriksaan umur kendaraan, sehingga tidak ditemukan ada kendaraan tak laik beroperasi masih bebas lalu lalang di jalan raya.
ü  Tegakkan tindakan disiplin di Jalan raya.